Minggu, 07 Desember 2014

KAJIAN PENGOLAHAN BAKPIA KACANG HIJAU KUPAS_SERVAN-THP-2014


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kaya akan keanekaragaman jenis tanaman pangan dan penghasil tanaman tropis yang memiliki keunggulan cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan dengan tanaman dari Negara-negara penghasil buah tropis lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari makanan dan minuman yang sudah menjadi kebiasaan, memasuki jaman baru dan tidak lepas dari media informasi yang selalu kreatif untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Biji tanaman kacang hijau dapat dimanfaatkan sebagai makanan bubur kacang hijau dan minuman susu kacang hijau atau sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Kacang hijau dapat diinovasi menjadi produkhasil pertanian yang bermutu dan meningkatkan nilai ekonomi.
Salah satu produk hasil pertanian  adalah Bakpia kacang hijau yang dapat dijadikan makan ringan. Bakpia kacang hijau adalah makanan khas kota Yogyakarta yang dibuat dari campuran kacang hijau kupas sebagai isi yang dibalut dengan kulit dari tepung terigu yang dicetak bulat dan dipanggang dalam oven. Bahan utama produk bakpia yakni kacang hijau kupas dan tepung terigu. Sedangkan bahan tambahan produk bakpia kacang hijau adalah garam, gula, minyak nabati, mentega, dan vanili (Prasidya, 2014).
Proses pengolahan bakpia yaitu persiapan kacang hijau kupas, direndam selama ±10 jam; dicuci bersih untuk memisahkan kontaminasi dan membuang air rendaman; dikukus dalam dandang selama ±2 jam, pencampuran bahan isi; penghalusan dalam meat gringder; pencetakan isi; pembuatan bahan kulit diaduk dalam mixer sampai adonan kalis kemudian di bentuk adonan kulit bakpia, pencampuran bahan lapisan kulit bakpia dan dibentuk bulat kecil, kemudian kulit bakpia dipipihkan dan dilapis dengan lapisan kulit bakpia; direndam dalam minyak nabati selama 15 menit agar kulit lentur pada waktu pengisian kacang hijau; kemudian dioven selama 15 menit pada suhu 180 0C; pendinginan 5 menit agar embun keluar; pengemasan dan pelabelan produk bakpia kacang hijau kupas.
Tepung terigu dapat diolah menjadi produk bakpia, pada hasil pengolahan bakpia, jenis tepung yang digunakan untuk pengolahan bakpia yaitu tepung terigu protein tinggi dan tepung terigu protein sedang (memiliki gluten) yang bersifat lentur dan elastis. Sedangkan penggunaan tepung selain tepung terigu hasilnya tidak bagus atau rapuh pada waktu proses pengolahan karena tepung yang lain seperti tepung tapioka tidak memiliki kandungan gluten yang bersifat lentur atau elastis jika dicampur dengan air. Spesifikasi produk bakpia yang perlu diketahui penggunaan tepung terigu protein tinggi dan tepung protein sedang meliputi rasa, bentuk sama, warna kulit putih kecoklatan, aroma khas bakpia, dan daya awet.
Untuk mengetahui berbagai proses pengolahan pangan diperlukan adanya Praktik Kerja Lapang (PKL) secara langsung di Unit Pelaksanaan Teknis Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Keraj Luar Negeri (UPT PK PPTKLN) Wonojati Singosari Kabupaten Malang yang berguna bagi mahasiswa maupun masyarakat umum. UPT PK PPTKLN Wonojati yang berlokasi di daerah Singosari Kabupaten Malang adalah merupakan sebuah tempat khusus yang disediakan oleh pemerintah Jawa Timur untuk melatih masyarakat atau mahasiswa dalam bidang pertanian, pengolahan hasil pertanian, peternakan, perikanan dan agribisnis. Kegiatan Pratik Kerja Lapangan ini dikhususkan pada pengolahan hasil pertanianan (PHP) berupa pengolahan minuman instan (jahe, kunci sirih), bakpia, roti manis, keripik, sari buah (jambu biji, apel), dan kerupuk.
Secara khusus praktik kerja lapang yang dilakukan oleh penulis di bagian Pengolah Hasil Pertanian (PHP)  atau kelas masyarakat, diberikan beberapa teori dan praktik kerja pengolahan bakpia kacang hijau kupas yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar ilmu untuk berwirausaha dengan skill, attitude, dan language yang tepat.

1.2  Rumusana Masalah
Berdasarkan latar belakang diatasmaka rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah proses pengolahan bakpia kacang hijau kupas di UPT PK PPTKLN Wonojati Singosari Malang?
2.      Bagaimanakah spesifikasi jenis tepung yang di gunakan pada bakpia kacang hijau kupas?
1.3  Tujuan dan Manfaat Prakti Kerja Lapang
1.3.1   Tujuan Praktik Kerja Lapang (PKL)
Ada beberapa tujuan dari praktik kerja lapang sebagai berikut:
1)             Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa pada kondisi yang sesungguhnya dalam satu industri pengolahan pangan dan untuk mengetahui permasalahan praktis serta kemungkinan pemecahannya.
2)             Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri dilapang untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pekerjaan yang akan ditekuni.
3)             Mengetahui, mengerti, dan memahami penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah.
4)             Untuk mengatahui produksi Bakpia kacang hijau di UPT PK PPTKLN Wonojati Malang.
1.3.2   Manfaat PKL
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja lapang (PKL) ada beberapa Manfaat sebagai berikut:
1)      Mahasiswa dapat semakin memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang berguna dalam mengarungi dunia kerja, khususnya dalam bidang pengolahan.
2)      Mahasiswa dapat mengerti, dan memahami penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah.
3)      Mahasiswa dapat memperluas wawasan pengetahuan dan cara berpikir praktis, logis dan sistematis sehubungan dengan permasalahan yang timbul di dalam proses pengolahan pangan.
4)      Mahasiswa dapat memahami kajian pengolahan Bakpia kacang hijau kupas serta aspek-aspek apa saja yang ikut berperan didalam proses pengolahan.
1.4      Metode Praktek Kerja Lapang (PKL)
   Dalam Praktik Kerja Lapang ini, digunakan beberapa metode sebagai berikut ini:
1.      Wawancara, yaitu dilakukan dengan tanya jawab langsung kepada pembimbing lapang dan instruktur yang mengetahui serta memiliki pengetahuan mengenai pengolahan bakpia kacang hijau kupas serta materi yang diperoleh. Metode wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang bahan baku yang digunakan, fungsi bahan baku, dan jenis alat yang digunakan dalam pengaolahan bakpia kacang hijau kupas.
2.      Observasi langsung, yaitu dilakukan dengan mengamati secara langsung semua aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi bakpia di UPT PK PPTKLN Wonojati di daerah Singosari Malang. Bahan praktik pengolahan bakpia adalah bersumber dari bahan instan yang disediakan oleh istruktur.
3.      Study literatur, yaitu penulis belajar pada modul pengolahan hasil pertanian yang sudah disiapkan sesuai dengan praktik kerja lapang.
4.      Metode dokumentasi, yaitu dilakukan dengan melakukan pengambilan gambar dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan selama praktik.
5.      Partisipasi aktif, yaitu dengan berkerja langsung dalam proses produksi yang dilakukan di   UPT PK PPTKLN Wonojati di daerah Singosari Malang.






BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1  Pengertian Bakpia
Bakpia dikenal sebagai makan khas Yogyakarta, hampir setiap toko oleh-oleh yang tersebar di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta menyedia bakpia untuk dibeli. Bakpia sebearnya brasal dari negeri cina dan bernama asli tou luk pia yang artinya kue pia kacang hijau. Bakpia pertama kali diproduksi di Indonesia 1948, tempatnya di kampung Pathuk Yogjakarta (Zuheindra, 2013).
Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung lalu dipanggang. Di beberapa daerah di Indonesia, makanan yang terasa legit jika dimakan ini dikenal dengan nama pia atau kue pia. Isi bakpia bisa menyesuaikan dengan keinginan konsumen di antaranya cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam. Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk), Yogyakarta.
Di Desa Pathok, dulunya penduduk tidak mengenal istilah “merek”, sehingga bakpia yang dijual hingga saat ini berlabel “nomor rumah produsen”. Kemudian barulah muncul beberapa merek-merek pathok seperti Djava dan lain-lain. Tentang sarana produksi, peralatan yang digunakan dalam pembuatan bakpia terutama dalam proses pengolahannya meliputi bak plastik, roller, meja, nampan. Pisau, timbangan, wajan, pengaduk, tungku, oven. Loyang , mesin pemecah biji, dandang, drum perendaman, mesin penggiling dan tumbu kecil.
Dalam pembuatan bakpia ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan yakni persiapan proses ( penyiapan bahan baku ), pembuatan adonan, pembuatan kumbu atau isi, pencetakan, pemanggangan, pendinginan dan pengemasan. Pendinginan sebelum dikemas bertujuan untuk menghindari terjadinya pengembunan saat produk dikemas yang dapat mengakibatkan penurunan daya simpan bakpia. Sebab, bila terjadi pengembunan dalam kemasan maka mengakibatkan tumbuhnya jamur.
2.2  Bahan Baku Bakpia
1)      Tepung Terigu
Tepung merupakan bahan baku utama bakpia. Tepung yang biasa digunakan untuk bakpia adalah tepung gandum, jagung, dan havermouth. Pada tepung terigu terkandung gluten didalamnya. Gluten inilah yang dapat membuat roti mengembang selama proses pembuatan. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuat untuk menahan gas yang dibuat oleh ragi sehingga adonan tidak mengempis kembali (Sufi, 1999). Widyaningsih dan Murtini (2006) menyatakan bahwa tepung terigu yang digunakan sebaiknya yang mengandung gluten 8 – 12%. Gluten adalah protein yang terdapat pada terigu. Gluten bersifat elastis sehingga akan mempengaruhi sifat elastisitas dan tekstur bakpia yang dihasilkan. Komposisi lemak dalam 100 gram tepung terigu adalah sebesar 1,3 gram (Departemen Kesehatan RI, 1996).
Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bahan dasar gandum yang diperoleh dengan cara penggilingan gandum yang banyak digunakan dalam industri pangan. Komponen yang terbanyak dari tepung terigu  adalah  pati, sekitar 70% yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Besarnya kandungan amilosa dalam pati  ialah sekitar 20% dengan suhu gelatinisasi 56 - 62 (Belitz and Grosch, 1987), pada produksi bakpia, ada dua jenis tepung yang digunakan yaitu:
a.       Terigu protein sedang
Tepung ini memiliki kandungan gluten 10% – 11%. Tepung terigu ini terbuat dari campuran terigu protein tinggi dan terigu protein rendah atau biasa disebut tepung serba guna atau segitiga biru. Tepung ini cocok untuk membuat kue semi basah, bolu, kue kering dan gorengan. Merk yang beredar dipasaran adalah Segitiga Biru dan Gunung Bromo.
b.      Tepung Terigu protein tinggi
Tepung ini dibuat dari gandum keras dan memiliki kandungan protein 11% – 13%. Tingginya kadar protein pada terigu ini membuatnya mudah dicampur, difermentasi, memiliki daya serap terhadap air yang tinggi, elastis dan mudah digiling. Tepung ini cocok untuk membuat mie, roti dan pasta. Merk yang beredar dipasar untuk tepung jenis ini adalah Cakra Kembar atau Kereta Kencana.
Tepung terigu berfungsi sebagai bahan utama pembuatan bakpia yaitu bahan pembuatan kulit,  lapisan kulit bakpia kacang hijau kupas dan membungkus kacang hijau kupas sebagai bahan isi bakpia.


2)      Kacang Hijau
 Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) dianggap sebagai sumber bahan makanan padat gizi yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, seperti bubur, isi onde-onde, bakpia, es puter, sari kacang hijau dan bakpia kacang hijau. Kacang hijau mengandung vitamin dan mineral. Mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak terdapat pada kacang hijau (Astawan, 2009).
Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan dan minuman, kacang hijau juga berguna untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Untuk kesehatan kacang hijau bisa digunakan sebagai tambahan asupan dalam pencegahan kurang darah (anemia) dan pengeroposan tulang (osteoporosis) (Anonim, 2009).
Di masyarakat dikenal dua bentuk kacang hijau yaitu kacang hijau utuh dengan kulit biji dan kacang hijau kupas. Umumnya kacang hijau utuh diolah menjadi bubur, sementara kacang hijau tanpa kulit biji di inovasi untuk dijadikan isi kue bakpia.
3)      Gula
Gula adalah salah satu produk hasil perkebunan dari tebu yang banyak dikembangkan. Mudjajanto dan Yulianti (2004) menjelaskan bahwa fungsi penambahan gula dalam suatu produk pangan antara lain yaitu untuk memberikan aroma, rasa manis sebagai pengawet, dan untuk memperoleh tekstur tertentu. Gula ditambahkan pada bakpia untuk melengkapi karbohidrat. Gula sangat penting peranannya dalam pembuatan bakpia, diantaranya sebagai, pemberi rasa manis, memperpanjang umur bakpia, menambah kandungan gizi, membuat tekstur bakpia  memberikan warna coklat yang menarik pada bakpia (Mudjajanto dan Yulianti, 2004).
4)             Garam Dapur
Pengolahan bahan makanan yang dilakukan dengan pemberian garam NaCl atau gula pada konsentrasi tinggi, dapat mencegah kerusakan bahan pangan. Pada konsentrasi NaCl sebesar 2 - 5% yang dikombinasikan pada suhu rendah, cukup untuk mencegah pertumbuhan mikroba psikrofilik. Pada pembuatan bakpia, garam memiliki fungsi penambah rasa gurih, pembangkit rasa bahan-bahan lainnya.
2.3         Pengolahan Bakpia
Menurut Zuheindra (2013), menyatakan bahwa proses pengolahan bakpia terdiri dari beberapa tahap. Semuanya memberikan rasa yang lebih memuaskan pelanggan. Ada beberapa langkah-langkah pengolahan bakpia yaitu:
1.      Menjemur kacang hijau untuk menghilangkan kutu dan penyortiran.
2.      Pengupasan atau memisahkan kacang dengan kulit kacang hijau.
3.      Dipecah menjadi dua bagian dan dicuci bersih.
4.      Pengukusan
5.      Digiling sampai lembut. Dimasak dalam mixer, dicampur dengan gula pasir
6.      Pembuatan kulit. Bahan yang digunakan adalah tepung terigu, gula pasir, air, minyak goreng, diaduk dalam mixer. Proses ini dinamakan proses rolling, sampai kalis.
7.      Proses pemagangan dalam oven kurang lebih 15 menit pada suhu 15 OC.
8.      Pendinginan dan proses  pecking atau pengemasan dalam plastik polietilen.
2.4  Diagram Proses Pengolahan Bakpia
Berdasarkan langkah-langkah pengolahan bakpia tersebut maka diagram proses pengolahan bakpia sebagai berikut:
Penjemuran dan Penyortiran
¯
perendaman
¯
Pencucian
¯
Pengukusan
¯
Penggilingan
¯
Pembentukan isi bulat
¯
Pembuatan kulit luar dan lapisan kulit
Diaduk sampai adonan kalis
¯
Penggulungan
¯
Pemipihan kulit dengan lapisan
¯
Perendaman dalam minyak
¯
Pencetakan
¯
Pemagangan
¯
Pendinginan
¯
Pengemasan dalam plastik polietilen
¯
Bakpia kacang hijau

Gambar: 1 Diagram Proses Pengolahan Bakpia (Zuheindra, 2013).


2.5         Syarat Mutu Bakpia
Syarat mutu bakpia kacang hijau dapat dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Syarat butu bakpia kacang hijau
No.
Jenis uji
Persyaratan
Satuan
1
Keadaan:
-          Bau
-          Rasa
-          Warna
-          Tekstur

Normal
Khas bakpia
Normal
Kulitnya Renyah

-
-
-
-
2
Gula
Min. 25
%
3
Kadar air, b/b
Maks. 30
%
4
Lemak, b/b
Maks. 10
%
5
Protein, b/b
Min. 8
%
6
Bahan tambahan makanan
-           Pewarna
-           Pemanis buatan
Sesuai SNI 01-0222-1995 dan Peraturan Pemerintah KesehatanNo. 722/Menkes/Per/IX/88
Tidak boleh ada

7
Arsen
Maks. 0,5
Mg/kg
8
Cemaran mikroba:
-          ALT (30 oC, 72 jam)
-          AMP Escherichia coli
-          Bacillus cereus
-          Kapang

Maks. 1 x 104
< 3/g
1 x 102 koloni/g
1 x 102 koloni/g

Koloni/g
APM/g
Koloni/g
 Tabel 1: Standar Mutu bakpia kacang hijau, SNI 01 – 4291 - 1996 (Anonymous, 2009)

Pengawasan mutu bahan baku dilakukan dengan cara penyimpanan pada kondisi yang sesuai untuk mempertahankan kualitas bahan baku. Selain itu pihak perusahaan juga dapat memilih bahan baku yang baik untuk digunakan. Sedangkan untuk pengawasan mutu selama proses dilakukan pengontrolan setiap tahapan produksi terutama tentang keseragaman bentuk bakpia.
2.6  Kandungan Nilai Gizi Bakpia
Berdasarkan teori pengolahan bakpia kandungan gizi bakpia dapat dijelaskan pada Tabel 2.
Tabel 2 Informasi nilai giji yang ada dalam bakpia 100 gr.
No
Informasi gizi
100 gr
1
Energi
314 kj
75 kkal
2
Lemak
1,98 g
3
Lemak jenuh
0,238 g
4
Lemak tak jenuh ganda
1,26
5
Lemak tak jenuh tunggal
0,342
6
Kolesterol
6 mg
7
Protein
2,4 g
8
Karbohidrat
11,92
9
Serat
1,2 g
10
Gula
2,81 g
11
Sodium
29 mg
13
Kalium
86 mg
Sumber : http://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/bakpia (Anonymous, 2014)


BAB III
METODE PRAKTIK KERJA LAPANG
3.1         Metode Magang
Bentuk dari Praktik Kerja Lapang (PKL) berupa magang kerja artinya mengikuti aktifitas tenaga kerja yang sedang berlangsung di UPT PK PPTKLN (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri) Wonojati Singosari Malang. Metode yang digunakan meliputi:  
6.        Wawancara, yaitu dilakukan dengan tanya jawab langsung kepada pembimbing lapang dan instruktur yang mengetahui serta memiliki pengetahuan mengenai pengolahan bakpia kacang hijau kupas serta materi yang diperoleh. Metode wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang bahan baku yang digunakan, fungsi bahan baku, dan jenis alat yang digunakan dalam pengaolahan bakpia kacang hijau kupas.
7.        Observasi langsung, yaitu dilakukan dengan mengamati secara langsung semua aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi bakpia di UPT PK PPTKLN Wonojati di daerah Singosari Malang. Bahan praktik pengolahan bakpia adalah bersumber dari bahan instan yang disediakan oleh istruktur.
8.        Study literatur, yaitu penulis belajar pada modul pengolahan hasil pertanian yang sudah disiapkan sesuai dengan praktik kerja lapang.
9.        Metode dokumentasi, yaitu dilakukan dengan melakukan pengambilan gambar dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan selama praktik.
10.    Partisipasi aktif, yaitu dengan berkerja langsung dalam proses produksi yang dilakukan di UPT PK PPTKLN Wonojati di daerah Singosari Malang.
3.2         Pelasanaan Magang
3.2.1    Waktu dan Lokasi Kegiatan
Pelasanaan magang yaitu mulai tanggal 20 Agustus sampai tanggal 13 September 2014. Kabupaten Malang Jln. Raya Mondoroko No. 1 Singosari – Malang.

3.2.2   Khalayak Sasaran
Khalayak Praktik Kerja Lapang ini adalah masyarakat yang datang dan yang ada disekitar UPT PK PPTKLN Wonojati kecamatan Singosari, Kabupaten Malang yang meliputi para pimpinan, karyawan dan peserta magang yang berkaitan dengan tugasnya masing-masing.

3.3         Materi
3.3.1        Tinjauan Umum UPT PK PPTKLN Wonojati Singosari Malang.
a.       Sejarah
b.      Struktur Organisasi
c.       Lokasi
3.3.2        Aspek Teknologi Industri
a.       Penyediaan Bahan Baku dan Bahan Tambahan
b.      Proses Produksi
Dalam Praktik Kerja Lapang ini, materi proses produksi yang diamati meliputi persiapan bahan baku, proses pengolahannya sampai pada hasil pengolahannya.
c.       Sanitasi yang terdiri dari:
·           Sanitasi bahan baku dan bahan tambahan
·           Sanitasi ruangan dan lingkungan
·           Sanitasi peralatan
·           Sanitasi pekerja
d.      Pengendalian Mutu yang terdiri dari:
·           Pengendalian mutu bahan baku
·           Pengendalian mutu proses
·           Pengendalian mutu produksi
e.       Alat dan Bahan Pengemas

3.4         Jadwal dan Kegiatan Magang
Kegiatan Pelaksanaan Praktek Keraj Lapang di UPT PK PPTKLN Wonojati kecamatan Singosari, kabupaten Malang, seperti disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Jadwal dan Kegiatan Magang
No
Tanggal
Kegiatan
1
20 Agustus 2014
Pembukaan Diklat
2
22 Agustus 2014
Fisik Mental Disipilin (FMD) dan Materi Motivasi (Uji Kepribadian)
3
23 Agustus 2014
Teori:
-          Pengetahuan Tentang Kesehatan Dan Kebersihan Makanan
-          Pengolahan Jahe Instan
No
Tanggal
Kegiatan
4
25 Agustus 2014
Teori Pembuatan Roti Manis
5
26 Agustus 2014
Teori:
-          Teknologi Pengolahan Sari Buah Jambu Biji dan Apel
-          Teknologi Pengolahan Keripik Pisang Aneka Rasa
6
27 Agustus 2014
Praktik membuat Jahe instan
7
28 Agustus 2014
Praktik I Membuat Bakpia kacang hijau kupas
8
29 Agustus 2014
Praktik I Membuat kunci sirih instan
9
30 Agustus 2014
Praktik II Membuat kunci sirih instan
10
01 September 2014
Praktik II Membuat Bak pia
11
02 September 2014
Praktik I Membuat Roti manis
12
03 September 2014
Praktik II Membuat Roti manis
13
04 September 2014
Praktik I Membuat keripik Pisang
14
05 September 2014
Praktik Membuat Keripik Singkong
15
06 September 2014
Praktik II Membuat keripik Pisang
16
08 September 2014
Praktik Membuat sari buah Jambu biji
17
08 September 2014
Praktik Membuat Sari buah apel
18
10 September 2014
Evaluasi
19
11 September 2014
Praktik:
-          Membuat donat
-          Membuat keripik pisang dengan teknologi vacuum frying
20
12 September 2014
Pentupan
21
13 September 2014
Pemasaran




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Tinjauan Umum UPTPKPPTKLN Wonojati Singosari Malanga
4.1.1        Sejarah Singkat BLK
            Pada awalnya UPTPKPPTKLN (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri) Wonojati Singosari Malang Wonojati Singosari Malang berdiri pada tanggal 15 Januari 1951 dengan nama PLK (Pusat Latihan Kerja) yang berlokasi di komplek Biru Sumberawan Singosari, saat ini kegiatan PKL masih berupa latihan perkebunan dan perikana 1 tahun, dengan kepala pimpinan Sutarjo Rejo Winoto (1951- 1961). Kemudian pada tahun-tahun selanjutnya PLK terus berganti nama dari PLKP (1954), BLKP (1980), sampai menjadi BLIP Wonojati (1998-2001) dengan kepala pimpinan yang juga terus berganti. Akhirnya pada tahun 2001 BLIP berganti nama menjadi UPT PK PPTKLN Wonojati (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri) Wonojati Singosari Malang yang sampai sekarang UPT PK PPTKLN masih berlokasi dijalan Mondoroko no.1 Singosari Malang, pimpinan saat ini Bapak Drs, Suhartoyo,MM dan kegiatan berupa pelatihan institusional dan mutu berupa uji kompetensi.

4.1.2 Gambaran Umum UPT PK PPTKLN
            UPT PKPPTKLN (Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri ). Wonojati Singosari Malang merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur yang menangani bidang kewirausahaan dan bidang tenaga kerja luar negri. Lembaga pemerintah ini mempunyai tugas untuk mempersiapkan calon wirausaha dan tenaga kerja yang mandiri, professional, dan siap pakai dibidang pertanian dan jasa tenaga kerja luar negri. Balai latihan kerja ini didukung oleh 33 staf, 31 fungsional D3, S1 dan S2 di bidang budidaya, pengolahan produk pertanian, manajemen agribisnis dan tenaga kerja, serta adanya pengalaman dibeberapa Negara seperti di Jepang, Amerika, Korea Selatan.
            Adapun UPT PK PPTKLN Wonojati memiliki beberapa kejuruhan yaitu tanaman pangan yang salah satunya terdiri dari Jurusan PHP (Pengolahan Hasil Pertanian), tanaman perkebunan, peternakan, perikanan, dan mekanisasi pertanian. Fasilitas umum yang dimiliki oleh UPT PK PPTKLN Wonojati antara lain: ruang auditorium untuk tempat pertemuan, ruang kelas lengkap dengan OHP dan LCD ditiap kejuruan, perpustakaan, lab bahasa inggris, ruang uji kompetensi  dan masyarakat untuk tempat ujian ditiap kejuruhan, ruang computer, ruang workshop sebagai tempat pertemuan atau seminar, guest house sebagai tempat peristirahatan bagi tamu, asrama, ruang makan, ruang ibadah, dan gudang alat dan bahan untuk menyimpan berbagai alat dan bahan untuk praktek kerja yang dimiliki tiap kejuruhan.
Sedangkan fasilitas khusus yang dimiliki tiap jurusan adalah kejuruan tanaman pangan kususnya PHP memiliki dapur untuk tempat praktek kerja mulai dari proses penyiapan bahan, pemasakan sampai proses pengemasan produk, kejuruhan tanaman perkebunan memiliki lahan praktek dan green house, kejuruhan perikanan memeliki kolam pemencing sebagai tempat budidaya ikan, kejuruan peternakan memiliki tempat pemeliharaan hewan ternak, dan kejuruan mekanisasi pertanian memiliki bengkel kerja dan alat sebagai tempat praktek kerja dan penyimpanan alat-alat pertanian.

4.1.3 Struktur Organisasi 
            Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 42 tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri (UPT PK PPTKLN) terdiri atas:
1.      Kepala Bagian
Kepala bagian mempunyai tugas-tugas memimpin, mengkoordinasi, mengarahkan, dan mengendalikan tugas-tugas balai.
2.      Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan bidang keahlian dan ketrampilan. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari beberapa kejuruan seperti kejuruan pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan, mekanisasi pertanian, dan pengolahan hasil pertanian.
3.      Sub Bagian Tata Usaha
Sub bagian tata usaha mempunyai tugas mengelola surat menyurat, kerumah tanggaan, kearsipan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, perlengkapan, dan peralatan kantor.
4.      Seksi Program dan Pengembangan
Seksi program dan pengembangan mempunyai tugas merencanakan pengembangan program pelatihan, menginventarisasi dan menganalisis data dan bahan, melakukan evaluasi dan pengembangan program dan jasa, menyusun program dan jasa, menyusun program-program unggulan serta mengelola perpustakaan.
5.      Seksi pemasaran, produksi, dan Jasa Tenaga Kerja Indonesia
Seksi pemasaran, produksi, dan jasa tenaga kerja Indonesia mempunyai tugas merencanakan kegiatan pemasaran, mengumpulkan data, dan analisis kebutuhan pelatihan, bekerjasama dengan instansi terkait dan mempromosikan program pelatihan, produksi dan jasa serta layanan informasi pelatihan, mengidentifikasikan penempatan lulusan, layanan informasi dan konsultasi serta menempatkan lulusan sesuai dengan rencana dan kebutuhan.
6.      Seksi Pelatihan Pertanian
Seksi pelatihan pertanian mempunyai tugas merencanakan program pelatihan pertanian, merencanakan kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk program latihan, menyusun dan menyiapkan penugasan instruktur, menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pelatihan pertanian, memantau dan  mengevaluasi kegiatan pelatihan dan sistem informasi, menyusun laporan kegiatan pelatihan pertanian secara berkala, memberi layanan informasi dan konsultasi pertanian serta melaksanakan administrasi pelatihan.
7.      Seksi UJK dan Sertifikasi
Seksi UJK dan serifiksi mempunyai tugas merencanakan program uji ketrampilan dan sertifikasi, merencanakan kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk program uji ketrampilan dan sertifikasi, menyusun dan menyiapkan penugasan instruktur, menyiapkan bahan untuk uji ketrampilan dan sertifikasi, memantau dan mengevaluasi kegiatan uji ketrampilan sertifikasi serta sistem informasi, menyusun laporan uji ketrampilan dan sertifikasi serta melaksanakan administrasi persiapan penyelenggaraan uji ketrampilan dan sertifikasi.
Adapun tugas serta job dari UPTPKPPTKLN Wonojaati Singosari Malang seperti yang dijelaskan pada gambar struktur organisasi pada Gambar 3 berikut:


 














Gambar 2: Struktur Organisasi UPT PKPPTKLN Wonojati, 2014.



4.1.4 Tata Letak
UPT PK PPTKLN Wonojati Singosari Malang mempunyai daerah kawasan yang sangat luas, maka tata letak lembaga UPT PK PPTKLN akan lebih dispesifikasikan pada tempat dimana penulis melakukan praktek kerja lapang yaitu di Workshop pengolahan hasil pertanian (ruang PHP). Tata letak PHP dapat dijelaskan pada Gambar 3 berikut:
Gambar 3: Tata Letak Ruang PHP di UPT PK PPTKLN Wonojati, 2014.


7



12



4





5


6




11




13


10

14







3





9

15





16




2





8



19

17






1


18
















Keterangan Gambar 3:
1            : Ruang Tamu
2            : Ruang Istirahat
3 dan 4  : Ruang Kelas
5            : Ruang Tata Graha dan tataboga
6            : Gudang Penyimpanan
7            : Ruang Kompetensi
8            : Ruang Instrukur PHP
9            : Gudang Penyimpanan Bahan
10          : Gudang Penyimpanan Alat
11          : Toilet
12          : Tempat Pengupasan, pengecilan ukuran, pembersihan dan pencucian
13          : Ruang tempat mesin Vacuum Frying
14          : Gudang Tempat Alat Kebersihan
15          : Tempat Pemasakan atau Penggorengan
16          : Tempat Pendinginan dan Pembumbuhan
17          : Tempat Pengemasan
18          : Tempat Produk
19                     : Rak Penyimpana Alat dan Bahan

4.2      Pengolahan Bakpia Kacang Hijau Kupas
4.2.1        Persiapan Alat
Peralatan dan fungsi alat yang dibutuhkan untukmembuat bakpia dapat dijelaskan sebagai berikut:


1)      Kompor gas
Kompor gas yang digunakan adalah kompor gas dua mata merupakan alat yang berfungsi untuk memasak bahan, memanaskan air dan mengukus kacang hijau kupas yang masih mentah dan berfungsi sebagai energi untuk proses pengovenan bakpia.
2)      Mixer
Pencampuran atau Mixer   dengan kapasitas  1,5 kg bahan merupakan alat yang berungsi  untuk membantu saat proses pencampuran agar bahan-bahan yang dicampur  hasilnya homogen sampai adonan kalis tidak lengket pada alat.
3)      Gelas Ukur
Gelas ukurkapasitas volume 1000 ml   alat yang terbuat dari bahan plastik  merupakan alat yang digunakan untuk mengukur air yang dibutuhkan dan bahan minyak sayur, tujuan pengukuran adalah untuk memastikan ukuran bahan yang dibutuhkan agar tidak kelebihan atau kekurangan ukuran air dan minyak sayur.
4)      Pipa atau paralon
Pipa atau paralon ukuran diameter 3 cm dan panjang 25 cm merupakan alat yang berfungsi sebagai alat untuk memipihkan adona kulit bakpia. Pipa paralon terbuat dari plasti dan permukaanya halus dan jika digunakan untuk memipihkan adonan kulit bakpia hasilnya halus dan tidak lengket jika dipipihkan bisa juga menggunakan alat lain yang terbuat dari kayu ( Rolling pan) .
5)      Waskom tempat adonan berfungsi sebagai tempat perendaman kacang hijau dan perendaman adonan dalam minyak sayur.
6)      Dandang
Dandang merupakan alat yang berfungsi sebagai wadah untuk mengukus kacang hijau kupas dengan kapasitas 1 kg kacang hijau kupas.
7)      Timbangan manual dan analitik
Timbangan manual kapasitas 10 kilo gram digunakan untuk menimbang kacang hijau kupas, tepung, gula dan timbangan analitikkapasitas 4500 gram sumber energi dari baterai yang merupakan sebagai alat yang berfungsi untuk menimbang bahangaram, vanili, danmentega.
8)      Oven
Oven merupakan alat modern yang berfungsi sebagai alat untuk memanggang produk bakpia. Dengan kapasitas sekali oven 4 loyang perloyang isi 25 buah, sumber energi kompor  dua mata dan gas ukuran 12 kg dan bisa juga menggunakan listrik. Penggunaan gas lebih bagus karena penggunaannya lebih praktis proses kerja cepat karena gas bisa diatur. Gas bisa mengirit energi dan jika lampu atau energi listik padam bisa digantikan dengan menggunakan gas LPG.
9)      Kuas
Kuas merupakan bahan yang berfungsi untuk mengoleskan minyak di atas loyang agar bakpia yang dipanggang tidak mudah lengket.


10)  Tabung gas LPG
Tabung gas LPG ukuran 12 kg merupakan alat yang berfungsi sebagai sumber energi untuk memagang bakpia dalam oven.
11)  Meat grinder
Meat grinder adalah mesin yang digunakan untuk menggiling daging kacang hijau dan bahan isi bakpia menjadi bentuk lebih halus.
12)  Frying spatula atau sutil 
Frying spatula atau sutil merupakan alat yang berfungsi untuk membalik dan mengangkat bakpia dari loyang saat bakpia sudah selesai dipanggang dalam oven.
13)  Sendok teh dan sendok makan
Sendok teh takaran10 gr untuk mengukur garam dan vanili dan sendokmakan takaran 15 gr merupakan alat yang digunakan untuk mengukur  mentega.
14)  Label sebagai alat yang bertulisan informasi komposisi dan merek yang ada dalam produk bakapia.
15)  Mika transparan yang terbuat dari jenis plastikpolietilene (PE)dengan ukuran lebar 5 cm dan panjang 10 cm, memuat 6 isi biji bakpia berdiameter 3 cm, pengemas berfungsi sebagai tempat penyimpanan bakpia yang sudah matang. Sebelum dilakukan pengemasan bakpia perlu didinginkan untuk menghindari terjadinya pengembunan saat produk dikemas yang dapat mengakibatkan penurunan daya simpan bakpia. Sebab, bila terjadi pengembunan dalam kemasan maka mengakibatkan tumbuhnya jamur dan mengurangi kualitas bakpia.
4.2.2   PersiapanBahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan bakpia kacang hijau kupas meliputi sebagai berikut:
1)             Kacang Hijau Kupas
Kacang hijau kupas yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bakpia adalah kacang hijau kupas yang dibeli dari pasar dalam bentuk instan atau siap pakai. Kacang hijau kupas sebelum diolah perlu dibersihan atau disortir dari benda asing yang merupakan kontaminasi bahan baku.Setelah dilakukan penyortiran kacang hijau direndam dalam air sampai kacang hijau kupas tertutup dengan air selama 10 jam, perendaman dilakukan pada malam hari karena pada siang hari akan dilakukan proses pengolahan. Perendaman 10 jam bertujuan untuk melunakkan kacang hijau kupas sehingga mempercepat waktu pengukusan selama ±2 jam.
2)        Tepung Terigu
Tepung terigu mengandung protein yang unik tidak terdapat pada tepung yang lain. Protein ini, bila diberi air (hidrasi), akan menghasilkan gluten, suatu senyawa yang elastis, lentur, dan dapat direngangkan untuk memberikan struktur  pada adonan. Gluten adalah protein yang terdapat di dalam tepung, bisa mengembang jika dicampur air, lentur, elastis dan bisa menahan gas. Dalam pembahasan ini ada dua jenis tepung yang digunakan yaitu tepung terigu protein sedang dan protein protein tinggi.
Tepung terigu protein sedang memiliki kandungan gluten 10% – 11%. Tepung terigu protein sedang terbuat dari campuran terigu protein tinggi dan terigu protein rendah atau biasa disebut tepung serba guna atau segitiga biru. Tepung ini cocok untuk membuat kue semi basah yaitu bakpia. Merek yang beredar dipasaran adalah Segitiga Biru dan Gunung Bromo. Tepung ini lebih banyak digunakan dalam pembuatan bakpia sebagai bahan kulit bakpia tersebut karena daya kembangnya sedikit.
Tepung Terigu protein tinggi ini dibuat dari gandum keras dan memiliki kandungan protein 11% – 13%. Tingginya kadar protein pada terigu ini membuatnya mudah dicampur, difermentasi, memiliki daya serap terhadap air yang tinggi, elastis dan mudah digiling. Merek yang beredar dipasar untuk tepung jenis ini adalah Cakra Kembar atau Kereta Kencana. Tepung terigu protein tinggi dan tepung protein sedang keduanya digunakan dalam pemuatan bakpia.
Dalam pembuatan bakpia jika menggunakan tepung protein tinggi lebih banyak kulitnya tidak akan akan empuk dan kulit bakpia tidak renyah. Sedangkan jika hanya menggunakan protein rendah maka kulitnya terlalu keras dan mudah rapuh karena gluten dalam protein sedang sedikik.


4.2.3   Persiapan Bahan Tambahan
Bahan tambahan yang digunakan untuk pengolahan bakpia kacang hijau kupas sebagai berikut:
1)        Air
Dalam pembuatan bakpia, Air merupakan bahan yang berfungsi untuk melarutkan gula dengan air sebelum dilarutkan gula air perlu dipanaskan agar gula cepat larut dalam air, air menentukan kekentalan adonan, mengatur membentuk gluten (kandungan protein) pengontrol suhu adonan, sebagai pengontrol pemanasan atau pendinginan adonan, selain itu air berfungsi melarutkan dan mencampurmembasahi dan mengembangkan pati dalam tepung terigu. Sumber air yang digunakan yaitu air mineral dari galon yang digunakan untuk mencampur tepung, gula, dan bahan lainnya. Sedangkan air yang bersumber dari PDAM berfungsi untuk membersihkan dan membilas alat-alat yang digunakan selama proses kegiatan magang. Sumber air dari PDAM hanya diperlukan untuk membersihkan alat yang sudah kotor, tidak baik untuk dicampur dalam pengolahan bakpia karena air PDAM masih terkontaminasi dengan benda-benda asing dan mikroba. Sedangkan air dari galon isi ulang baik untuk di gunakan dalam pencampuran bahan pengolahan bakpia karena sudah disaring dan bebas dari benda asing dan mikroba.
2)        Minyak nabati
Minyak sayursatu bungkus ukuran isi 1 (satu) liter (1000 mil) bahan tambahan dicampur sebanayak 200 ml untuk pembuatan kulit bakpia dan 100 ml untuk pencampuran lapisan kulit bakpia. Sedangkan sisanya digunakan untuk perendaman kulit sampai kulit bakpia terendam dalam minyak nabati. Perendaman adonan kulit bakpiadalam minyak nabati berfungsi untuk melenturkan adonan kulit bakpia, adonan direndam dalam minyak nabati sampai tertutupi dengan minyak nabati tujuannya agar adonan tidak mudah sobek pada saat pemipihan dan waktu membungkus kacang hijau sebagai bagian isi bakpia tersebut. Minyak nabati yang digunakan pada pengolahan bakpia nama dagang bimoli.
3)             Garam
Garam berfungsi untuk mengatur cita rasa, pemadat (pengeras) dan menambah rasa gurih, mempertahankan kekuatan gluten pada saat pembuatan adonan sehingga pada waktu pemipihan adonan tidak mudah sobek atau rusak serta mencegah pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan dan sebagai bahan pengawet makanan. Garam yang digunakan untuk pembuatan bakpia yaitu garam murni yang beryodium dengan merek dagang cap kapal.
4)             Gula
Merupakan bahan yang berfungsi sebagai sumber energi, memberikan rasa manis, memberikan warna kecoklatan, melembutkan gluten, memperpanjang umur simpan, menjaga suhu adonan menetukan kekentalan adonan. Fungsi penambahan gula dalam suatu produk pangan antara lain yaitu untuk memberikan aroma, rasa manis sebagai pengawet, dan untuk memperoleh tekstur tertentu. Gula yang digunakan untuk pengolahan bakpia adalah gula lokal yang bersumber dari tebu, nama dagang dipasaranyaitu Gulaku.
5)             Mentega
Mentega merupakan bahan yang berfungsi sebagai proses pembentukan pengkalisan  agar tidak lengket pada alat dan pelembutan pada pembuatan adonan, menambah nilai gizi, menambah tekstur dan rasa gurih pada bakpia.
Dalam pembuatan bakpia ada beberapa resep yang perlu disiapka yaitu:

a)      Bahan kulit bakpia:
1.      Tepung terigu protein sedang 500 gr 
2.      Tepung terigu protein tinggi 250 gr   
3.      Gula pasir 150 gr                                
4.      Garam 20 gr                           
5.      Air 200 ml                              
6.      Minyak nabati 200 ml                        
7.      Mentega 15                
b)      Bahan lapisan kulit:
1.      Tepung terigu protein sedang 250 gr             
2.      Minyak nabati 100 ml                        
3.      Mentega 15 gr                        
c)      Bahan isi
1.      Kacang hijau kupas 1 kg        
2.      Gula pasir 700 gr                    
3.      Garam 10 gr                           
4.      Vanili 10-20 gr                                   
5.      Mentega 30 gr
4.2.4   Proses  Pengolahan Bakpia Kacang Hijau Kupas
Langkah-langkah yang dalam proses Pengolahan Bakpia Kacang Hijau Kupas sebagai berikut:
1.      Persiapan kacang hijau kupas 1 kg.
2.      Perendaman kacang hijau kupas selama satu malam atau 10 jam, bertujuan untuk memindahkan air (hidrasi) kedalam sel kacang kupas supaya kacang hijau kupas lunak  dan proses pengukusan tidak terlalu lama.
3.      Pencucian dengan menggunakan air bersih bertujuan untuk menghilangkan air rendaman kacang hijau kupas.
4.      Pengukusan selama ±2 jam, bertujuan agar kacang hijau mengembang dan lunak.
5.      Pembuatan bahan isi: kacang hijau kupas yang sudah dikukus, gula pasir 700 gr, garam 10 gr, vanili 10-20 gr, mentega 30 gr.
6.      Penghalusan atau penggilingan dalam meat grinder diulang sampai dua kali penggilingan. Tujuan penghalusan agar kacang hijau dan bahan menyatu dan agar isi bakpia rata pada waktu dibulatkan.
7.      Setelah pencampuran selesai lalu dibentuk bulat ukuran 15 gr.
8.      Pencampuran bahan kulit: tepung terigu protein sedang 500 gr, tepung terigu protein tinggi 250 gr, gula pasir 150 gr, garam 20 gr, air 200 ml, minyak nabati 200 ml dan mentega 15 gr.
9.      Pencampuran dalam mixer lalu dilakukan pencampuran bahan hingga  adonan kalis artinya bahan yang sudah dicampur tidak lengket pada alat.
10.  Kemudian adonan ditarik memanjang lalu dipotong-potong dan dibentuk  bulat ukuran 7 gr  dilakukan hingga adonan habis.
11.  Pencampuran bahan lapisan kulit: Tepung terigu protein sedang 250 gr, Minyak nabati 100 ml, mentega 15.
12.   Setelah pengadukan sampai rata di bentuk bulat ukuran 1-2 gr.
13.  Gulung adonan (7-10 gr) hingga terbentuk bulat dipipihkan berdiameter 2 cm, bulatkan, lakukan hingga adonan habis. Tipiskan adonan ambil sedikit  adonan lapisan kulit (1-2gr) oleskan pada permukaan adonan hingga rata.
14.  Lipat seperti bentuk persegi seperti amplop lalu satukan ujung-unjungnya, bulatkan.
15.  Masukkan bulatan adonan dalam minyak, rendam dan diamkan selama 15 menit. Tujuan perendaman dalam minyak adalah agar tidak lengket pada proses pemipihan dengan menggunakan pipa paralon atau menggunakan Rolling pan.
16.  Adonan kulit dipipihkan siap diisi dengan kacang hijau yang telah dibulatkan 15 gr, kemudian dibungkus dan disusun diatas loyang yang sudah dioles dengan minyak nabati, ujung lipatan bungkusan kulit bakpia diletakkan bagian bawah menghadap permukaan loyang, kemudian dilakukan proses pemagangan dalam oven sampai matang selama 15 menit.
17.  Dinginkan, pendinginan±5 menit  sebelum dikemas dalam plastikpolietilene (PE) uap panas dikeluarkan bertujuan untuk menghindari terjadinya pengembunan saat produk dikemas yang dapat mengakibatkan penurunan daya simpan bakpia. Sebab, bila terjadi pengembunan dalam kemasan maka mengakibatkan tumbuhnya jamur.
18.   Setelah  dingin kemudian dilakukan pengemasan dan pelabelan. Tujuan pelabelan yaitu memberikan informasi kepada kosumen mengetahui komposisi dari produk bakpia kacang hijau kupas.
19.  Produk bakpia kacang hijau kupas.

4.2.5   Diagram Pengolahan Bakpia
Diagram pengolahan bakpia di UPT PKPPTKLN Wonojati Malang sebagai berikut:
Persiapan kacang hijaukupas 1 kg
¯
Perendaman ±10 jam
Gula 700 gr
Mentega 30 gr
Garam 10 gr
Vanili 10-20 gr

 
Air rendaman
 
¯
Pencucian
¯
Pengukusan ±2 jam
¯
Tepung terigu protein tinggi 500 gr
Tepung terigu protein sedang 250 gr
Garam 30 gr
Mentega 15 gr
Minyak nabati 100 ml

 
Pencampuran bahan isi
¯
Penghalusan isi denganmeat grinder
Gula pasir 150 gr dilarutkan dalam
Air 200 ml
 
¯
Pencetakan isi bentuk bulat 15 gr
¯
Pencampuran kulit bakpia
¯
Pencampuran bahan dalam Mixer sampai kalis
¯
Tepung protein sedang 250 gr
Minyak nabati 100 ml
Mentega 15 gr

 
pengadonan kulit luar  7-10 gr
¯
Pencampuran lapisan kulit bakpia
¯
Pembulatan lapisan kulit bakpia1-2 gr
¯
Pemipipihan kulit dengan lapisan, lipat bentuk amplop
¯
Perendaman kulit dalam minyak nabati selama 15 menit
¯
Pembukusan isi
¯
Pengovenan 15 menit pada suhu 1800C sampai matang
Uap panas
 
¯
Pendinginan±5 menit
¯
Pengemasan polietilene (PE) dan pelabelan
¯
Bakpia kacang hijau kupas

Gambar 4. Diagram Pengolahan Bakpia Kacang Hijau
 di UPT PKPPTKLN Wonojati, 2014.
4.3      Sanitasi
Sanitasi adalah usaha pengurangan atau pengawasan faktor-faktor sekeliling dan menghidari faktor yang dapat menjadi perantara memindahkan suatu mikroorganisme.  Cara memproduksi makanan yang baik merupakan salah satu faktor produksi yang penting untuk memenuhi standar mutu dan persayaratan kesehatan yang ditetapkan untuk makanan.
Penerapan sanitasi dan hygiene di perusahaan sangat diutamakan terutama diruang produksi dan pengolahan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kontaminasi pada produksi yang dapat membahayakan kesehatan. Tujuan dari sanitasi adalah untuk mempertahankan mutu dan kualitas hasil produksi serta memperpanjang umur simpan pada produk bakpia kacang hijau kupas.Pelaksanaan sanitasi yang dilaksanakan di UPT PK PPTKLN Wonojati adalah sebagai berikut:
a.       Sanitasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan
Bahan baku untuk memproduksi bakpia harus memenuhi syaarat yaitu kacang hijau kubas belum terserang mikroba dan tidak busuk, bebas dari benda-benda asing, biji keras tidak berbintik-bintik dan warnanya kuning terang saat di kukus. Bahan tepung terigu yang digunakan bersumber dari gandum, tepung masih bersih, warna putih, tidak buram, bebas dari benda-benda asing. Bahan tambahan seperti minyak nabati yang bersih harus berkualitas belum pernah digunakan dan belum kadarluasa. Minyak nabati yang baik untuk produksi yaitu tidak tengik, warna tidak kecoklatan, terang atau tidak curah, bersih tidak memiliki endapan dan memenuhi standar operasional produksi.Garam yang digunakan adalah bersih, murni tidak mengandung kontaminasi atau tercampur benda asing, warnanya masih putih, garam yang digunakan untuk pengolahan bapia adalah garam murni beryodium. Vanili yang digunakan yaitu vanili yang aromanya masih ada dan tidak rusak atau belum kadarluasa. Mentega yang digunakan adalah mentega yang masih berkualitas baik dalam pembuatan bakpia, mentega yang bagus adalah tidak bau tengik, dan baunya bau khas mentega dan belum kadarluasa. Jika menggunakan bahan kadarluasa pada makan maka, makan akan mudah rusak dan berdampak buruk pada konsumen.
b.       Ruangan dan Lingkungan
Sanitasi ruangan pengolahan hasil pertanian di UPT PK PPTKLN Wonojati selalu dibersihkan. Apabila ruangan kotor, sebelum memulai kegiatan produksi harus dibersihkan disapu dan dipel dengan air bersih yang telah dicampur dengan disenfektan. Setelah kegiatan produksi selesai ruangan tersebut disapu dan dipel kembali. Lingkungan sekitar tempat pengolahan hasil pertanian di UPT PK PPTKLN wonojati bebas dari pencemaran. Lingkungannya jauh dari pembuangan sampah dan limbah serta zat-zat kimia. Sedangkan gudang penyimpanan bahan baku dalam keadaan bersih, lantai tidak menyerap air, mudah dibersihkan disertai dengan adanya ventilasi udara sehingga adanya peredaran udara yang keluar masuk dalam ruang produksi.
Fasilitas yang ada dikejuruan PHP UPT PK PPTKLN Wonojati meliputi:
1.      Sarana penyediaan air, yaitu air PDAM baik yang digunakan untuk membersihkan alat, ruang, dan lantai produksi dan proses pengolahan.
2.      Toilet letaknya berpisah dari ruangan produksi dan tidak berhadapan secara langsung dengan ruang produksi, dilengkapi dengan bak dengan air yang cukup dan bersih serta sabun.
3.      Sarana cuci tangan di ruang produksi ada beberapa washtapphel serata sunlight dan lap tangan.Tujuan penyediaan tempat cuci tangan adalah untuk menjaga kebersihan pekerja terutama di bagian produksi agar bahan yang sedang diolah tidak mengalami kontaminasi dari pekerja karena pekerja merupakan sarana bagi kontaminan.
4.      Meja dilengkapi untuk melakukan proses pengadonan dan pencampuran bahan-bahan produksi produksi bakpia.
c.       Sanitasi Peralatan
Sanitasi peralatan dilakukan setiap kali penggunaan dan setelah digunakan seperti kompor dilab bersi dan tabung gas diperhatika saluran gas agar tidak bocor, mixer dilap besih,oven dilap besih, Meat grinder dilab bersih,  timbangan manual dan analitik dilab bersih, dandang, masker, Pipa atau paralon, nampan,Frying spatula atau sutil, sarung tangan, sendok teh dan sendok makan, penutup kepala, celemek, loyang, kuas, waskom semua peralatan dicuci dengan air bersih dengan menggunakan sabun cuci atau detergent digosok dengan spon kemudian dilap dan ditata rapi di tempat penyimpanan peralatan.
d.      Sanitasi Karyawan atau Peserta
Peserta pelatihan  yang mengidap penyakit atau menderita luka terbuka yang dapat menurunkan  kualitas produk, dilarang menangani bahan baku yang sedang dalam proses, bahan pengemas dan produk jadi, sampai dia sembuh baru kembali kembali. Sebelum memulai kegiatan praktik peserta diwajibkan memakai sarung tangan tangan merupakan alat yang berfungsi untuk melindungi tangan pada saat memindahkan wadah atau loyang yang masih panas. Selain itu sarung tangan berfungsi untuk menjaga kebersihan makanan, melindungi tangan pada proses pembuatan kulit bakpia, lapisan kulit dan isi bakpia agar tidak lengket ditangan. Fungsi lain adalah melindungi makan dari tangan memungkinkan adanya mikroba yang masuk dalam makan lewat tangan,Masker berfungsi untuk melindungi pernapasan lewat mulut dan hidung agar pernapasan tidak masuk pada makanan yang diolah, karena memungkinkan adanya mikroba yang masuk pada makanan lewat pernapasan, penutup kepalaberfungsi untuk melindungi rambut agar tidak masuk pada makanan yang diolah selama proses pengolahan, celemek digunakan untuk menjaga kebersihan dipakai selama proses kegiatan pengolahan bakpia dan memotong kuku karena akan berpengaruh pada kualitas mutu bakpia. Peserta kariawan mencuci tangan dengan sabun atau detergent lain sebelum memasuki ruang produksi.
4.4      Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu merupakan aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan mutu produk agar memenuhi spesifikasi sebagaimana telah direncanakan. Ini mutlak dilaksanakan untuk mempertahankan kualitas dan spesifikasi produk yang telah ditetapkan sebagai berikut:
a.       Pengendalian Mutu Bahan
Proses pengendalian mutu bahan baku meliputi sortasi bahan baku dari supply yang masuk keperusahaan dan pengecekan mutu bahan baku yang digunakan pada proses produksi setiap produksi. Jika bahan bakunya (biji kacang hijau) rusak atau busuk,  tepung yang digunakan warna buram dan bahan tambahan seperti garam, gula, vanili, mentega sudah rusak dan kadarluarsamaka tidak akan diterima untuk diproses.

b.      Pengendalian Mutu Proses
Pengendalian mutu proses bertujuan untuk memperoleh kualitas yang prima, selama proses produksi juga harus dilakukan pengendalian mutu. Diantaranya adalah pekerja harus dalam keadaan bersih, menggunakan celemek, dan tidak banyak berbicara saat proses produksi berlangsung. Hasil pengovenan dikotrol dengan mengecek kerenyahan, kondisi bau, warna dan rasa yang  menentukan langkah selanjutnya.
c.       Pengendalian Mutu Produksi
Sebelum menuju proses pengemasan dilakukan pengecekan dulu. Ditempat magang pengecekan dengan menggunakan alat serok karena tidak menggunakan penetrometer sebaiknya harus menggunakan alat penetrometer supaya hasil bagus. Pengecekanmeliputi kerenyahan kulit, rasa manis, gurih, isi lembut,tampilan kerapian dalam kemasan, dan kesamaan ukuran bakpia. Pengontrolan meliputi kerapian, dan kerusakan pengemas akhir yaitu mika.
4.5      Alat dan Bahan Pengemas
Alat yang digunakan untuk pengemas bakpia adalah menggunakan mika transparan yang dilabel dengan kertas untuk memberi informasi komposisi dan merek dagang yang ada dalam produk bakapia. Alat pengemas mika transparan yang terbuat dari jenis bahan plastik polietilene (PE) dengan ukuran lebar 5 cm dan panjang 10 cm, memuat 6 isi bakpia berdiameter 3 cm, pengemas berfungsi sebagai tempat penyimpanan bakpia yang sudah matang. Sebelum dilakukan pengemasan bakpia perlu didinginkan 5 menituntuk menghindari terjadinya pengembunan saat produk dikemas yang dapat mengakibatkan penurunan daya simpan bakpia. Sebab, bila terjadi pengembunan dalam kemasan maka mengakibatkan tumbuhnya jamur dan mengurangi kualitas bakpia
4.6      SpesifikasiJenis Tepung Produk Bakpia Kacang Hijau Kupas
Tepung terigu dapat diolah menjadi produk bakpia, pada hasil pengolahan bakpia, jenis tepung yang digunakan untuk pengolahan bakpia yaitu tepung terigu protein tinggi dan tepung terigu protein sedang (memiliki gluten) yang bersifat lentur dan elastis penggunaan tepung terigu saat membuat kulit bakpia permukaan kulitnya halus dan tidak kasar. Sedangkan penggunaan tepung selain tepung terigu hasilnya tidak bagus atau rapuh pada waktu proses pengolahan karena tepung yang lain seperti tepung tapioka tidak memiliki kandungan gluten yang bersifat lentur atau elastis jika dicampur dengan air. Kualitas tepung terigu pada pengolahan bakpia kacang hijau kupas di peroleh hasil yang baik dan berkualitas bentuk seragamdalam produksi bakpia kacang hijau kupas di UPT PK PPTKLN Wonojati di daerah Singosari Malang.
Ada beberapa macam Spesifik produk bakpia yang perlu diketahui hasil penggunaan tepung terigu protein tinggi dan tepung protein sedang meliputi:


1.      Rasa
Rasa merupakan parameter yang sangat menentukan kualitas bahan makanan, karena rasa dari bahan makanan merupakan penilaian dominan dari konsumen, namun setiap orang mempunyai penilaian yang berbeda terhadap rasa dari suatu produk makanan. Rasa merupakan sensasi yang terdapat dalam makanan yang rasa manis yang di tambahkan pada proses pengolahan makanan. Gula pasir digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Rasa manis dan legit tercipta dari isi kacang hijau yang berpadu dengan gula. Sedangkan rasa gurihnya berasal dari kulit bakpia yang merupakan adonan tepung yang dicampur dengan minyak sayur yang dipanggang dalam oven.
2.      Tekstur
Bentuk bakpia yang diproduksi pada kegiatan praktik kerja lapang di UPT PK PPTKLN Wonojati adalah berbentuk bulat pipih bagian luarnya kering renyah sedangkan bagian dalam atau isi lunak. Ditempat PKL alat yang digunakan untuk mengecek  tekstur bakpia yaitu dicek secara manual dengan  alat serok namun hasilnya tidak maksimal sedangkan kalaumenggunakan alat penetrometer hasilnya lebih bagus. Bentuknya bulatan sama rapi ketebalan kulit sama dan isi bakpia tidak terlalu lunak. Kalau bakpia yang masih dipanggang dalam oven lengket pada loyang berarti tandanya masih belum matang.


3.      Aroma
Aroma bakpiadi UPT PKPPTKLN Wonojatidiperoleh dari aroma khas bakpia kacang hijaukupasdan aroma vanilibahan instan yang sengaja ditambahkan dalam produk bakpia kacang hijau pada proses pengolahan.
4.      Warna
Warna merupakan salah satu parameter fisik yang penting dari suatu bahan pangan. Kesukaan konsumen terhadap suatu bahan pangan juga sangat ditentukan oleh warna. Warna yang dihasilkan selama proses pengolahan bakpia yaitu bagian atas dan bawah warnanya berwarna kuning kecoklatan  dan bagian kulit samping  bakpia berwarna putih kekuningan, artinya bakpia yang dipanggang dalam oven pada suhu 180oC selama 15 menit sudah matang.
5.      KerenyahanKulit dan Lunak Isi Bakpia
Untuk mengetahui kerenyahan kulit dan kelunakan isi bakpia yaitu dengan menggunakan alat pengukuran kekerasan atau kelunakan bakpia dapat dilakukan secara kualitatif dengan cara menekan dengan jari atau secara kuantitatif menggunakan penetrometer digunakan untuk mengetahui kekerasan kulit dan kelunakan isi bakpia. Jenis bakpia kacang hijau kupas yang mengacu pada tekstur kulit kering dan tekstur isi basah dan lunak.  Adonan kulit bakpia kering dan tidak keras, bagian isinya lunak. Tekstur dari produk bakpia kacang hijau kupas adalah kematanganya sesuai dengan waktu yang ditentukan selama 15 menit pada suhu oven 180OC dan sering di kontrol agar tidak gosong dan dibalik agar kematangan merata.

6.      Daya Awet
Bakpia kacang hijau kupas jenis semi basah. Produk bakpia tersebut adalah bakpia yang diproduksi tanpa tambahan bahan pengawet buatan, sehingga daya awetnya selama 5 sampai dengan 10 hari sejak produksi. Untuk mempertahan daya awet pada produk bakpia ditentukan dengan bahan yang digunakan, mutu bakpia baik seperti kacang hijau kupas yang masih segar tidak rusak, tepung terigu yang masih bagus, gula, minyak nabati, mentega, garam dan vanili yang belum kadaluarsa. Kebersihan Alat-alat yang di gunakan bebas dari mikrooganisme, dan sanitasi pekerja. Teknik atau cara memagang lebih di perhatikan dan dikontrol, waktu dan suhu diperhatikan. Suhu oven  yang diperlukan untuk memasak bakpia yaitu suhu 180oC harapanya hasilnya bagus, kalau cepat matang daya awetnya kurang dan jika suhu yang digunakan dibawah 180oC menambah waktu lebih lama daya awet bakpia lebih lama.











BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Simpulan
Berdasarkan hasil praktik kerja lapang (PKL) yang dilaksanakan di UPT PK PPTKLN Wonojati Singosari Kabupaten Malang mengenai pengolahan bakpia kacang hijau kupas dapat disimpulkan bahwa:
1.      UPT PK PPTKLN Wonojati yang berlokasi di daerah Singosari Kabupaten Malang adalah merupakan sebuah tempat khusus yang disediakan oleh pemerintah Jawa Timur untuk melatih masyarakat atau mahasiswa dalam bidang pertanian, pengolahan hasil pertanian, peternakan, perikanan dan agribisnis.
2.      Produk akhir pada proses pengolahan bakpia kacang hijau kupas menghasilkan produk bakpia jenis semi basah, bagian kulit bakpia kering dan bagian isi bakpia lunak dan hasilnya sesuai dengan produk aslinya yang ada di pasaran.
3.      Jenis tepung yang digunakan untuk pembuatan bakpia yaitu tepung terigu protein tinggi dibutuhkan 25% dan tepung terigu protein sedang dibutuhkan 70 %, memiliki gluten yang bersifat lentur dan elastis apabila dicapur dengan air. Produk bakpia yaitu rasa manis, gurih, bentuk bulat pipih, warna kuning kecoklatan, aroma khas bakpia tekstur kulit bakpia renyah, bagian isinya lunak dapat dicek dengan menggunakan alat ditekan dengan serok, tidak lengket pada loyang dan bisa menggunakan alat penetrometer.
5.2  Saran
Setelah melakukan praktik kerja lapang (PKL) yang dilaksanakan di UPT PK PPTKLN Wonojati Singosari Malang, adapun saran yang hendak disampaikan antara lain:
1.      Kemungkinan penggunaan tepung selain tepung terigu dapat disubstitusi dengan tepung singkong mocaf (Modified Cassava Flour) yang diperoleh dari hasil fermentasi singkong.
2.      Untuk pelabelan dan pengemasan bakpia, perlu dicatumkan nilai gizi dalam produk bakpia kacang hijau kupas.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar