Rabu, 15 Oktober 2014

aneka roti


 PELATIHAN PROGRAM APBN DANA PNBP BERBASIS KOMPETENSI TAHUN ANGGARAN 2012
KAJURUHAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN    ANEKA ROTI ( DONAT, ROTI MANIS, ROTI TAWAR.)
DI
UPT PELATIHAN KERJA PPTKLN WONOJATI MALANG


LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANG
(Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Program S1)


Logo WK.jpg
                                                                       

Oleh :

Serfansius Laia
201120012

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA KARYA
MALANG
2013
                                                                       






KATA PENGANTAR


      Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapang ini dengan judul Aneka Roti di UPT .PKPPTKLN Wonojati Singosari Malang.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Ir. Sari Perwita, MSIE selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Katolik Widya Karya Malang.
2.    Ir. Sri Susilowati, MP selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian dan Dosen Pembimbing.
3.    Drs.Suhartoyo. Mm. Selaku Kepala UPT. Pk. PPTKLN Wonojati Singosari Malang.
4.    Bapak Suwanto S.Tp M.Agr, Ibu Jinarti S.Tp, Bapak Mochammad Tauleka S.So, Bapak Yuliyanto S.Tp, Ibu Erni Zulfiati Se.S.Tp.A.Agr, Ibu Tri Wahyuni S.Tp.Selaku Pembimbing Selama Kegiatan Prakerin.
5.    Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapang.
      Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapang ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak.
      Akhirnya, penulis berharap semoga Laporan Praktik Kerja Lapang ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.





                                                                                                                        Malang, September 2014




                                                                                      Penulis
                                                                                                                     









DAFTAR ISI
                                                                              
HALAMAN JUDUL..........................................................................................  i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................  iv
BAB I  PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1  Latar belakang................................................................................... 1
1.2  Tujuan................................................................................................ 2
1.3  Manfaat.............................................................................................  3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 4
2.1 Pengertian Roti.................................................................................. 4  
2.2 Komposisi Roti.................................................................................. 4
2.3 Jenis Roti........................................................................................... 7

BAB III METODE KEGIATAN.....................................................................  12
3.1 Metode Pelaksanaan........................................................................ 12
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.....................................................  12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................  16
4.1 Pengertian Tepung Terigu..............................................................  16
4.2 Proses Kerja Pembuatan Donat, Roti Manis, Dan RotiTawar.......   18
4.3 Sanitasi...........................................................................................  19

BAB V SIMPULAN dan SARAN.................................................................  37
5.1 Simpulan.........................................................................................  37
5.2 Saran...............................................................................................  38


DAFTAR PUSTAKA....................................................................................   39
LAMPIRAN 1. Foto
LAMPIRAN 2. Laporan Harian Aktivitas Pribadi.













BAB I
PENDAHULUAN


1.1                               Latar  Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari makanan dan minuman yang sudah menjadi kebiasan yang memasuki jaman baru dan tidak lepas dari media informasi yang selalu kreatif untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Demikian juga dengan para wirausahan yang selalu mencoba memperbesar jangkauan produk agar masyarakat tahu perkembangan produk jaman sekaran.
Salah satunya adalah roti. Roti adalah makanan atau bahan pangan yang bahan utamanya adalah tepung terigu, mentega, terlur, ragi,garam, dan sabagainya. Roti dibagai menjadi tiga yaitu donat, roti manis, dan roti tawar. Donat merupakan produk olahan rerotian yang berbahan baku tepung yang mengandung protein tinggi. Roti manis adalah ;  Roti manis adalah salah satu hasil olah dari bahan tepung biasa menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tapi biasanya roti manis mempunyai nilai jual yang lumayan tinggi dan sekarang produk roti manis sudah dikenal dimana mana baik di kalangan atas maupun bawah.
Dalam pembuatan roti manis memerlukan waktu yang cukup lama dan dari segi bahan pembuatan roti maanis memerlukan bahan yang cukup banyak tampa mengunakan susu di dalam adonan. Sedangkan roti tawar adalah roti yang terbuat dari tepung terigu dan umumnya tak ada campuran kombinasi untuk rasanya sehingga roti ini sering dinamakan roti tawar meski ada juga roti tawar coklat yang terbuat dari kombinasi terigu dan coklat. 
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) praktik kerja lapang adalah:
1.    Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa pada kondisi yang sesungguhnya dalam satu industri pengolahan pangan dan untuk mengetahui permasalahan praktis serta kemungkinan pemecahannya.
2.    Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri dilapang untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pekerjaan yang akan ditekuni.
3.    Mengetahui, mengerti, dan memahami penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah.
4.    Untuk mengatahui proses pengolahan Aneka Roti  PPTKLN Wonojati Malang.
1.2. 1  Manfaat Praktik Kerja Lapang
Manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja lapang adalah:
1.    Mahasiswa dapat semakin memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang berguna dalam mengarungi dunia kerja, khususnya dalam bidang pengolahan.
2.    Mahasiswa dapat mengerti, dan memahami penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah.
3.    Mahasiswa dapat memperluas wawasan pengetahuan dan cara berpikir praktis, logis dan sistematis sehubungan dengan permasalahan yang timbul di dalam proses pengolahan pangan.
4.    Mahasiswa dapat memahami proses pengolahan aneka roti serta aspek-aspek apa saja yang ikut berperan di dalam proses pengolahan.


















BAB II
TINJAUN PUSTAKA


2.1 Pengertian Roti
      Roti adalah makanan atau bahan pangan yang bahan utamanya adalah tepung terigu, mentega, terlur, ragi,garam, dan sabagainya. Roti juga merupakan salah satu makanan favorit para penikmat kuliner.
2.2  Komposisi Roti
2.2.1Tepung terigu
      Tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir gandum, dan sebagai bahan dasar pembuat kue, mie, dan roti. Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa portugis, trigo, yang berarti gandum, tepung terigu mengandung protein yang unik tidak terdapat pada tepung yang lain.
2.2.2Ragi
      Ragi merupakan bahan yang berfungsi untuk mengembangkan adonan karena menghasilkan gas CO2  dan memberi rasa dan aroma. Ragi juga mempunyai umur kadaluwarsa karena aktivitasnya sangat rendah. Ragi memberikan yang over fermipan menyababkan over fermentasi yang berisiko menyababkan asam pada adonan karena meluapkan glutein.
2.2.3        Garam
      Garam juga merupakan bahan yang berfungsi untuk memberikan cita rasa gurih, mengontrol adonan roti, untuk mengendalikan fermentasi.
2.2.4        Gula
      Gula merupakan bahan yang berfungsi sebagai sumber energy pada ragi, memberikan rasa manis, memberikan warna kecoklatan, menahan keempukan lebih lama, melembutkan gluten, dan memperpanjan umur simpan.
2.3. Jenis Roti
Ø  Donat
Ø  Roti manis
Ø  Roti tawar
Donat adalah produk olahan rerotian yang berbahan baku tepung yang protein tinggi. Tepung gandum merupakan bahan baku pembuatan donat karena tepung jenis ini memiliki cukup banyak kandungan protein pembentuk gluten yang dapat memberikan sifat-sifat menahan gas dan membentuk strutur yang sangat penting dalam pembuatan donat. Gluten merupakan gumpalan liat yang berbentuk pada waktu protein-protein terigu yang tidak larut dalam air. Pembuatan kue donat tidak terlalu sulit jika alat dan bahan yang akan digunakan sudah di persiapkan terlebih dahulu.
Roti manis adalah salah satu hasil olahan dari bahan tepung biasa menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tapi biasanya roti manis mempunyai nilai jual yang lumayan tinggi dan sekarang produk roti manis sudah dikenal dimana-mana baik di kalangan atas maupun kalanga bawah. Dari segi pembuatanya bisa dikatakan agak sulit dan tidak mudah. Dalam pembuatan roti manis memerlukan waktu yang cukup lama dan dari segi bahan pembuatan roti manis.
Roti tawar adalah Roti tawar adalah roti yang terbuat dari tepung terigu dan umumnya tak ada campuran kombinasi untuk rasanya sehingga roti ini sering dinamakan roti tawar meski ada juga roti tawar coklat yang terbuat dari kombinasi terigu dan coklat. Roti tawar sering disajikan sebagai roti bakar untuk menu sarapan pagi atau bekal saat liburan. Roti tawar yang baik memiliki warna kerak roti coklat kekuning kuningan dan warna dalamnya putih krem. Aromanya harum dengan tekstur yang lembut dan lunak. Rasa roti tawar yang sebenarnya gurih dan asin. Roti tawar mudah ditemukan di toko-toko penjual kue maupun supermarket dan pasar. 














BAB III
METODE KEGIATAN


3.1  Metode Pelaksanaan
Bentuk dari praktik kerja lapang ini berupa magma kerja, artinya mengikuti praktik atau aktivitas yang sedang berlangsung lapang. Metode yang akan digunakan meliputi:
1.      Pratik kerja langsung sesuai aktivitas yang ada di lapang.
2.      Diskusi atau wawancara dengan staf atau pegawai lapang.
3.      Mengamati secara menyeluruh proses pengolahan yang ada di lapang.
4.      Pengumpulan data sekunder sebagai data pelengkap.
3.2  Tempat  Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di PPTKLN Wonojati Singosari Malang.
3.2.1 Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada bulan Agustus tanggal 22 sampai 13  September  2014 selama 20 hari.
3.2.2 Pengumpulan Data
Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dilakukan dengan melakukan wawancara, pengumpulan dan pencatatan data, pengamatan lapang serta studi pustaka. Rincian metode kegiatan berupa rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1.         Praktik Kerja Lapang (PKL) sesuai dengan aktivitas yang ada di perusahaan.
2.         Diskusi dan wawancara dengan staf dan karyawan perusahaan
3.         Pengumpulan data sekunder yang mendukung kegiatan ini.
4.         Studi kepustakaan.
3.2.3  Aspek  Teknologi Pertanian
3.2.3.1 Bahan Baku untuk donat
Bahan baku utama, meliputi tepung terigu.
Bahan baku tambahan, meliputi ragi instan, garam, margarine, air, susu bubuk, pengempuk, gula pasir, telur.
3.2.3.2 Bahan baku untuk roti tawar
Bahan baku utama, meliputi tepung terigu  protein tinggi.
Bahan baku tambahan, meliputi ragi instan, gula pasir, susu bubuk, mentega putih, sendok teh garam.
3.2.3.3 Bahan baku untuk roti manis
Bahan baku utama, meliputi tepung terigu.
Bahan baku tambahan, meliputi gula pasir, telur, ragi instan, garam, margarine, air, susu bubuk, pengembuk, bahan pengisi.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pergertian Tepung Terigu
 Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mie dan roti. Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa portugis, trigo yang berarti ‘gandum.’ Tepung terigu mengandum protein yang unik tidak terdapat pada tepung yang lain. Protein ini, bila diberi air (hidrasi), akan menghasilkan gluten, suatu senyawa yang elastik, liat, dan dapat direngangkan untuk memberikan struktur  bagi adonan. Gluten adalah protein yang terdapat di dalam air, bisa mengembang, lentur, elastis dan bisa menahan gas.
4.2    Proses Pembuatan Roti Donat
Donat merupakan produk olahan rerotian yang berbahan baku tepung yang mengandung protein tinggi. Bahan baku pembuatan donat adalah tepung terigu. Prinsip kerja pembuatan  donat yang pertama adalah siapkan semua bahan yang diperlukan lalu timbang satu persatu sesuai dengan resep yang sudah ada.  Kemudian lakukan pengayakan pada tepung terigu untuk menghilangkan benda-benda asing atau kontaminan lainya. Karena sifatnya yang mekar dan empuk maka harus menggunakan tepung terigu cakra yang tinggi akan protein. Yanag membedakan antara tepung terigu dengan maizena, tapioca dan lain-lain. Adalah karena tepung terigu mengandung gluten. Gluten adalah protein yang terdapat di dalam air, bisa mengembang, lentur, elastis dan bisa menahan gas. Setelah pengayakan selesai dan semua bahan  sudah disiapkan, lakukan pencampuran bahan-bahan kering (gula, ragi, susu bubuk, penyempuk) hingga benar-benar kalis lalu masukan (telur, margarine, garam, air). Lakuan pencampuran pengadukan dan pengadonan sampai benar-benar kalis. Setelah kalis adonan dibentuk bulatan besar dan kemudian dilakukan fermentasi yang pertama kurang lebih 30-60 menit lakukan pengempisan atau pengeluaran gas dan selanjutnya adonan dibagi kecil-kecil (deviding). Kemudian potongan adonan tersebut ditimbang 20 gram/potongan. Setelah ditimbang potongan adonan tersebut dibulatkan (rounding) dan lakukan fermentasi kedua selama 15 menit. Setelah bulatan-bulatan adonan tersebut difermentasi kemudian bentuk menyerupai cincin yaitu dengan cara diberi lubang di bagian tengah adonan. Setelah adonan dibentuk menyerupai cincin kemudian lakukan fermentasi ketiga. Fermentasi ini bertujuan agar adonan mengembang secara lebih sempurna sehingga volume yang akan dihasilkan optimal. Setelah fermentasi dikira cukup kemudian adonan digoreng hingga berubah warna menjadi coklat kekuningan, penggorengan memerlukan waktu kurang lebih 120 detik/2 menit. Sesudah di goreng kemudian donat di dinginkan. Setelah donat benar-benar dingin kemudian lakukan toping, yaitu pemberian atau penaburan gula halus diatasnya. Lalu donat dikemas secantik mungkin hal ini bertujuan agar konsumen lebih tertarik untuk membelinya dan mencobanya. Donat siap dikonsumsi atau di distribusi pada konsumen.
Bahan dan alat
Bahan :
1.    Tepung  terigu : Hasil penggilingan biji gan. Mengandung  gluten.Mampu menahan gas (strength)   mampu memanjang (extensibel). Bersifat  elastis.
2.    Gula pasir   : Memberikan Rasa manis. Memberikan warna pada roti. Memberikan kelembutan pada roti.
3.    Telur  : Memberikan Warna. Memberikan rasa. Memberikan tesktur. Menabah nilai gizi.
4.    Ragi  : Sebagai pengembang.
5.    Garam  :  Memberikan rasa gurih. Mengandalikan kekuatan gluten.
6.    Margarine : Memberikan Rasa gurih. Memberikan tekatur lembut pada roti.
7.    Air  : Melarutkan bahan-bahan . menjaga suhu adonan menetukan kekentalan adonan.
8.    Susu bubuk : Memberikan Warna. Memberikan rasa. Menambah nilai gizi.
9.    Penyempuk : Memberikan tesktur lembut pada produk. Memaksimalkan kelembutan.
Alat :
1.    Kompor
Fungsi : Untuk Memanasi Wajan Saat Proses Penggorengan.
2.    Timbangan
Fungsi : Untuk Menimbang Bahan-Bahan Yang Diperlukan Dalam Pembuatan Donat.
3.    Loyang
Fungsi : Wadah Untuk Tempat Adonan Donat Yang Sudah Dibentuk Dan Saat Fementasi Ketiga Sebelum Proses Penggorengan.
4.    Wajah
Fungsi : Digunakan Untuk Proses Penggorengan
5.    Sotil
Fungsi : Alat Yang Digunakan Untuk Membolak-Balik Donat Saat Penggorengan.
6.    Sendok
Fungsi : Untuk Mengambil Bahan Yang Di Butuhkan Dalam Pembuatan Donat.
7.    Waskon
Fungsi : Sebagai Wadah Yang Digunakan Untuk Menaruh Bahan.
8.    Serok
Fungsi : Untuk Mengangkat Donat Dari Wajah Saat Donat Sudah Di Rasa Matang.
9.    Solet Plastik
Fungsi : Digunakan Untuk Mengaduk Bahan. Untuk Membantu Pembagaian Bahan Setelah Fermentasi 2,Dan Sebelum Pembentuk.
10.  Pengaduk atau Mixer
Fungsi : Untuk Membantu Saat Proses Pencampuran Bahan-Bahan Kering, Pengadukan Dan Pengadonan.


4.2.3  Proses Kerja Pembuatan Donat
4.2.3.1 Penimbangan           
Tepung yang sudah diayak kemudian di timbang sesuai dengan furmula yang digunakan.
4.2.3.2 Pengayakan
Pertama tepung diayak untuk menghilangkan benda-benda asing atau kontaminan lainnya agara diperoleh bahan yang bersih.
4.2.3.3 Pencampuran
Kemudian lakukan pencampuran dengan bahan-bahan yang sudah di siapkan ukuran berat sesuai resep.
4.2.3.4 Pengadukan
Setelah pencampuran bahan-bahan selesai lakukan pengadukan sampai kalis.
4.2.3.5 Fermentasi
Setelah kalis adonan di bentuk bulatan besar di lakukan fermentasi yang pertama kurang lebih selama 30 menit sampai 60 menit. setelah pembulatan lakukan fermentasi kedua selama 15 menit sampai 20 menit (dalam bentuk bulatan). fermentasi ketiga dilakukan bertujuan agar adonan mengembang.
4.2.3.6 Pengempisan atau pengeluaran gas
setelah fermentasi yang pertama lakukan pengempisan atau pengeluaran gas kemudian adonan dibagi kecil-kecil.
4.2.3.7 Penimbangan
kemudian potongan-potongan adonan tersebut ditimbang 20 gram/potongan.
4.2.3.8 Pembulatan
Setelah ditimbang, potongan adonan tersebut dibulatkan selama kurang lebih 15 menit.
4.2.3.9 Pembentukan
Setelah fermentasi kedua, adonan dibentuk menyerupai cincin, yaitu dengan cara diberi lubang di bagian tengah adonan.
4.2.10 Penggorengan
Setelah fermentasi dikira cukup kemudian adonan digoreng hingga berubah warna.
4.2.11 Pendinginan
pendinginan dilakukan agar pemberian gula tabur pada donat tidak menguap dalam kemasan.
4.2.12 Penaburan Gula
Penaburan gula dilakukan guna untuk menambah rasa manis pada donat dan menambah daya tarik konsumen.
4.2.13 Donat
Donat siap dikonsumsi atau distribusikan kepada konsumen.           







                                     Diagram Alir Proses Pembuatan Donat

                                                          Tepung terigu
                                                          Penimbangan
                                                          Pengayakan
                                                Pencampuran bahan kering
                                                            Pengadukan
Fermentasi I 30- 60 menit
                                                           Pengempisan
                                                           Penimbangan
                                                               Pembulatan
                                                Fermentasi II 15 menit
                                                              Pembentukan
Fementasi III 10 menit
                                                         Penggorengan
                                                            Pendinginan
      Penaburan gula
                                                                 Donat





4.3 Proses Pembuatan Roti Manis
 Roti manis adalah salah satu hasil olah dari bahan tepung biasa menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tapi biasanya roti manis mempunyai nilai jual yang lumayan tinggi dan sekarang produk roti manis sudah dikenal dimana mana baik di kalangan atas maupun bawah. Apalagi sekarang para produsen roti manis memberi rasa yang bisa menarik para konsumen untuk selalu membeli produk roti manis.
Roti manis merupakan roti yang menggunakan tepung terigu protien tinggi. Dalam adonan ini diperoleh adonan yang kalis, tidak lembek, mempunyai daya fermentasi yang baik menggunakan ragi yang baik dan dengan ukuran yang tepat dan suhu yang tepat pada fermentasi terakhir. Dari segi pembuatannya bisa dikatan agak sulit dan tidak mudah. Dalam pembuatan roti manis memerlukan waktu yang cukup lama dan dari segi bahan pembuatan roti manis memerlukan bahan yang cukup banyak dan juga mahal dan dari segi peralatan pembuatan roti manis memakan alat yang mahal dan membuatnya cukup menyanagkan.
Bahan Dan Alat :
Bahan :
Ø   Tepung terigu cakra  675 gram
Ø   Tepung terigu segitiga biru 75 gram
Ø   Gula pasir 165 gram
Ø   Telur 75 gram
Ø   Ragi instan 22,5 gram
Ø   Garam 11,25 gram
Ø   Blueband 112,5 gram
Ø   Air 340 gram
Ø   Susu skim (bubuk) 37,5 gram
Ø   Pengempuk 3 gram
Ø   Bahan pengisi
a.    Margarine
     Margarine berfungsi sebagai proses pembentukan pengkalisan pada roti. Bahan utama roti adalah adonan berbagai ragi, yaitu adonan tepung terigu yang dikembangkan dengan ragi. Untuk hasil terbaik gunakan bahan-bahan mentah bermutu prima.
b.    Tepung terigu
     Berfungsi sebagai kerangka roti. Gunakan tepung terigu protein tinggi (14%). Biasanya di kombinasi dengan tepung terigu protein sedang (serba guna) dengan kadar protein 13%, agar tekstur roti tidak terlalu keras/kering. Tepung terigu merupakan bahan pokok dalam pembuatan roti yang mempunyai kandungan protein pembentukan glutein yang bisa menahan gas dengan baik. Glutein adalah protein terigu yang tidak larut dalam air bersifat elastis dan kuat yang terdiri atas gelatin dan glutenin bisa dibentuk dengan pengadukan yang baik.
Protein dalam tepung terigu dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1.         Protein tinggi 12%             tepung cakra
2.         Protein rendah 11- 12%             tepung segitiga
3.         Protein sedang 10%             tepung kunci
c.    Ragi
     Sebagai bahan pengembang adonan. Gunakan ragi instan ( instan dry yeast) yang tidak perlu dilarutkan dengan air. Buka kemasan ragi sesaat sebelum digunakan. Kemasan yang terbuka akan membuat  ragi mati, dan akibatnya adonan tidak dapat mengembangkan. Untuk perbandingan, 1 bungkus ragi instan(11 garam) digunakan untuk 1 kg tepung terigu. Ragi merupakan bahan yang berfungsi untuk mengembangkan adonan karena menghasilkan gas CO2 dan memberi rasa dan aroma.
Macam –macam ragi:
(a)    Ragi tempe
(b)   Ragi roti
(c)    Ragi tape
d.    Cairan atau air
Berfungsi untuk melemaskan sebagai pelarut gula dan garam tercampur dengan baik dalam adonan. Cairan berupa air, susu cair atau santan.
e.    Gula
Memberi rasa dan sebagai makanan bagi ragi agar bisa mengembangkan maksimal. Gunakan gula kastor (gula pasir berbutir halus) agar mudah hancur saat diuleni. Agar mudah tercampur, larutkan gula dalam cairan yang digunakan. Gula juga merupakan bahan yang berfungsi sebagai sumber energi pada ragi, memberikan rasa manis,memberikan warna kecoklatan, menahan keempukan lebih lama, melembutkan gluten, dan meneperpanjang umur simpan.
Ciri –ciri gula yang baik:
Ø  Mudah larut dalam air.
Ø  Gula pasir atau raston yang bersih.
f.                    Garam
Berfungsi sebagai penguat jaring gluten,memberi rasa, mengontrol fermentasi, juga meningkatkan rasa dari bahan-bahan lainya. Garam juga merupakan bahan yang berfungsi untuk :
Ø Memberikan cita rasa gurih
Ø Mengontrol adonan pada roti
Ø Untuk mengendalikan fermentasi
Ø Untuk menambah kekuatan gluten
g.    Telur
     Untuk melembut adonan, memmperhalus tekstur roti memberi warna dan aroma serta rasa pada roti. Fungsi dari telur dalam pembuatan roti ini adalah menambah nilai gizi, mengempukkan, dan memberi rasa pada roti, serta memberikan warna pada roti.
h.    Mentega atau margarine
     Mentega asin atau tawar bisa digunakan. Perhitungkan penggunaan garam apabila menggunakan mentega yang asin, agar  tidak merusak cita rasa dan tekstur adonan.

i.   Susu
     Berfungsi sebagai mempebaiki warna kulit, memperkaya nilai gizi, memberi rasa pada roti dan memperkuat gluten.
Bahan Isi
     Bahan isi untuk roti sangat bervariasi. Bisa bercita rasa asin atau pun manis. Pilih dan padukan adonan isi yang sesuai dengan jenis adonan. Dapat digunakan bahan mentah yang diolah menjadi adonan isi ataupun bahan siap pakai seperti sosis, dagin asap, ayah asap, ikan kalengan dan sebagainya. Selain itu juga dapat dipilih bahan siap pakai seperti berbagai macam selai,atau juga pisan metan, selai yang kental,dapat langsung dimasukan ke dalam adonan sebelum dibentuk.
Alat :
Ø  Kompor
Ø  Timbangan
Ø  Loyang
Ø  Oven
Ø  Gelas ukur
Ø  Mixer
Ø  Sealer
Ø  Ayakan
Ø  Sendok
Ø  Pisau
Ø  Mangkok
Ø  Solet plastik
Cara Pembuatan
     Prinsip kerja pembuatan roti manis yang pertama adalah siapkan semua bahan yang diperlukan lalu timbang satu persatu mulai dari bahan utama, bahan penunjang dan bahan isi. Kemudian melakukan pengayakan tepung terigu untuk menyaring kotoran- kotoran pada tepung.
Metode pembuatan
Ø  Proses pengadukan
Campur semua bahan kering dan tambahkan semua bahan basah sampai kalis.
Ø  Fermentasi I
Adonan yang kalis diletakan diatas meja dan bulatkan dengan tangan. Diamkan ± 20-30 menit. Pada proses ini akan terjadi pemecahan gula oleh ragi yang menjadikan adonan mengembang.
Ø  Fermentasi II
Adonan yang sudah dipotong dan ditimbang kemudian didiamkan ± 15 menit.
Ø  Pembukitan atau pembentukan
Adonan yang sudah ditimbang dibentuk sesuai yang dikehendaki dengan ke 2 tangan sampai permukaan halus,yang bertujuan membentuk lapisan film dipermukaan adonan sehingga dapat menahan gas dan memberi bentuk agar mudah dipecahkan dan diolesi kuning telur.
Ø  Fermentasi III
Adonan yang sudah dibentuk ditutup plastik dan diistirahatkan selama 30 -45 menit.
Ø  Pemanggangan
Sebelum pemanggangan dilakukan,oven harus dipanaskan dan masak selama 12-15menit.
Ø  Pengeluaran dari oven
Setelah roti matang, dikeluarkan dari oven dengan alat penjepit dan segera olesi dengan mentega.
Ø  Pendinginan
Sebaiknya roti diletakan di rak kawat agar panas dapat keluar dari segala arah dan dapat dingin.
Ø  Pengemasan
Roti dikemas dengan plastik untuk mencegah tercermanya roti oleh jamur atau sejenisnya.
Roti manis paling nikmat bila disantap bersama teh atau kopi. Maka sebaiknya disajikan setelah roti matang. Roti dapat dikemas dalam jumlah banyak ataupun individual. Namun harus diperhatikan pada saat mengemas, kemasan untuk roti manis sebaiknya dengan mengunakan tas atau plastik agar lebih bagus penampilannya. Begitu pula pada saat menyusunnya dalam kemasan, terutama untuk roti yang dilapisi dengan topping, seperti cokelat, icing sugar, krim keju, mayones.                         


DIAGRAM  ALIR
Tepung terigu
                                                Pengayakan
Pencampuran dengan mixer (1)   gula,  ragi, susu bubuk (bahan kering2) - pengempuk
                          Air            Pengadonan        garam, Telur, Margarine
                             Pengadukan adonan sampai kalis
Fementasi I adonan didiamkan 30 menit
Pengempisan adonan
                              Penimbangan  adonan 50 garam
                                       Fermentasi II (15)
                                 Pengisian dan Pembentukan
                                     Pengolesan kuning telur
                               Fermentasi III proofing (30-45)
                        Pemanggangan dengan Oven Suhu ( 12- 15 Menit)
                                     Pengeluaran dari Oven
                               Pendinginan  dan Pengemasan      
                                        Roti manis.
4.4 Roti Tawar
Roti tawar merupakan roti yang terbuat dari adonan tanpa menggunakan telur dengan sedikit gula atau tidak sama sekali, penggunaan gula pada pembuatan roti tawar hanya digunakan dalam percepatan proses fermentasi. Roti tawar sering disajikan sebagai roti bakar untuk menu sarapan pagi atau bekal saat liburan. Roti tawar memiliki tekstur yang halus seperti kapas, ringan dan rasanya tawar.
Roti tawar yang baik memiliki warna kerak roti coklat kekuning kuningan dan warna dalamnya putih krem. Aromanya harum dengan tekstur yang lembut dan lunak. Rasa roti tawar yang sebenarnya gurih dan asin. Roti tawar mudah ditemukan di toko toko penjual kue maupun supermarket dan pasar. Dalam pembuatan roti tawar pada dasarnya bahan utama yang digunakan adalah tepung terigu yang memiliki kandungan pati, karbohidrat sebagai sumber energi dan memiliki kandungan protein yang tinggi.
Bahan dan Alat:
Bahan :
1 Kg  Tepung terigu berprotein tinggi 
60 gram  Gula pasir 
60 gram  Mentega putih  
40 gram  Susu bubuk
15 gram  Garam 
15 gram  Ragi
630 ml   Air dingin
 1 butir telur
Alat :
1. Oven dengan suhu 180 0C
2. Loyang atau cetakan roti
3. Waskom
4. Panci
5. Ember
6. Baki
7. Gelas minum
8. Sendok makan dan sendok the
9. Beker glass
10. Gelas ukur
11. Pengaduk

Cara Pembuatan
Campur bahan-bahan yang telah disiapkan diatas yaitu tepung terigu, gula pasir, ragi instant, susu bubuk, campurkan semua bahan tersebut  hingga merata. Kemudian tambahkan kuning telur dan susu, lalu tuangkan air dingin sedikit demi sedikit. Lalu aduk adonan roti tawar tersebut  hingga setengah kalis. Lalu masukan mentega sambil adonan terus diaduk tambahkan garam,duk terus adonan selama 20menit atau  hingga adonan benar-benar kalis dan terasa lembut ditangan, agar adonan roti tawar tersebut tercampur dengan merata, lalu diamkan  adonan roti tawar selama  20 menit hingga adonan mengembang. Bagi-bagi adonan menjadi beberapa bagian atau bagi adoanan sesuai ukuran loyang roti tawar    yang akan digunakan untuk memanggang diamkan adonan sebentar. Ratakan adonan roti lalu gulung dan letakkan dalam loyang yang telah diolesi mentega , Biarkan adonan roti tawar mengembang selama setengah jam atau sampai adonan benar – benar mengembang ,apabila adonan telah mengembang masukan kedalam oven dan  panggang adonan dengan suhu 190 derajat Celsius selama 30 menit, hingga adonan berubah warna menjadi coklat keemasan. Angkat dan dinginkan roti tawar sudah siap dihidangkan.

4. 5 Sanitasi
Sanitasi yang dilakukan masing-masing loyang yang digunakan harus membersihkan dahulu, lalu membersihkan tangan, agar terhindara dari bakteri dan mikroorganismen















BAB  V
SIMPULAN DAN SARAN


5.1  Simpulan
Dalam proses pembuatan roti di butuhkan ketelitian dan kesebaran yang tinggi karena dalam pembuatan roti memerlukan waktu yang cukup lama yaitu pada saat fermentasi. Karena apabila fermentasinya kurang roti yang di hasilkan tidak sempurna dan apabila kelamaan dapat mengakibatkan oven fermentasi pada roti. Apabila roti terlalu mengembang di kemas akan mengempes dan terlihat kurang menarik. Karena pada roti terdapat kandungan udara di dalam roti. Sehingga kalau di kemas roti akan mengempes.
Hal- hal yang di perhatikan saat membuat roti adalah pada saat pencampuran karena apabila terjadi kesalahan akan berpengaruh, misalnya, garam di masukan bersama dengan ragi akan menghambat dalam fermentasi.
5.2   Saran
·   Pemilihan bahan baku yang baik. Yang berprotein tinggi dan bersifat    gluten.
·   Perhatikan waktu fermentasi agar tidak terjadi bantat atau over  (terlalu mengembang) pilihlah bahan yang berprotein tinggi yang bersifat gluten.
·   Sebaiknya jangan masukan garam bersama dengan ragi, karena bisa menghambat proses fermentasi.
·   Ukuran air secara tepat agar tidak terjadi kelembapan pada adonan tersebut.
·   Perhatikan kebersihan pada bahan ataupun alat supaya produk bertahan lama.
·   Pada saat penggorengan sebaiknya api jangan terlalu besar ( untuk menghindari kegosongan).
·   Sebaiknya pada saat pengadukan. Apabila bahan kering dan mentega menggunakan mixer dengan kecepatan 1 supaya menyembur ke atas.
























DAFTAR PUSTAKA

T. 1980. Budiday Tanaman Gandum.Bandung : Pt Karya Nusantara Jakarta.
( 1 Maret 2013)

 (Bogasari). 1997.Quality Control of  Raw  Material  Wheat Flour And By    Product.Jakarata: PT ISM Bogasari  Flour  Mills.
(17 Maret 2013)
Rita Dwip, 2010, Pembuatan Roti Manis, Singosari. Malang
Pelatihan Instruktur PHP Pengolahan Hasil Pertanian.

Nurmala T. 1980. Budidaya tanaman gandum. Bandung : PT karya nusantara jakarta.
( 18 Maret 2013)
Rukmana dan Yuniarsih. 2001.  Cara Pembuata Roti . Kanisius. Yogyakarta.
( 19 Maret 2013)
Mudjajanto, SetyonE dan Yulianti, L. N. 2004. Membuat Aneka Roti. Jakarta: Penebar Swadaya
( 20 Maret 2013)
Mantred Lange dan Bogasari Baking Center. 2006. Roti Teori dan Resep Internasional. Jakarta : PT. Gratika Multi warna
( 21 Maret 2013)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar